TAFSIR AS-SA`DIY (25) MEREKA TIDAK MAMPU SUJUD DI AKHIRAT
Ditulis Oleh: Abu Uwais Musaddad
Allah berfirman:
يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلا يَسْتَطِيعُونَ
خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ
Artinya: (Ingatlah) pada hari ketika betis disingkapkan dan mereka diseru untuk bersujud; maka mereka tidak mampu. Pandangan mereka tertunduk ke bawah, diliputi kehinaan. Dan sungguh, dahulu (di dunia) mereka telah diseru untuk bersujud waktu mereka sehat (tetapi mereka tidak melakukan). (Surat Al-Qalam: 42-43).
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy menjelaskan: Maksudnya, ketika hari kiamat terjadi dan nampaklah kerisauan, kegoncangan serta huru hara yang dahsyatnya belum pernah terbayangkan sebelumnya, lalu Allah Subhaanahu wa Ta’aala datang untuk memberikan keputusan di antara hamba-hamba-Nya dan memberikan balasan, lalu Dia menyingkapkan betis-Nya yang mulia yang tidak mirip dengan sesuatu apa pun, ketika itu manusia menyaksikan keagungan Allah dan kebesaran-Nya yang tidak mungkin mampu diungkapkan. Ketika itu, “mereka dipanggil untuk sujud kepada Allah”, maka sujudlah orang-orang mukmin yang biasa bersujud (di dunia) kepada Allah dengan suka rela, SEDANGKAN ORANG-ORANG PENDOSA DAN ORANG-ORANG MUNAFIK mereka pun pergi untuk dapat bersujud kepada Allah, namun mereka TIDAK SANGGUP UNTUK SUJUD, DAN PUNGGUNG MEREKA SEPERTI TANDUK SAPI, TIDAK MAMPU MERENDAHKAN DIRI. Balasan seperti ini sesuai dengan amal mereka ketika di dunia, karena ketika mereka dipanggil di dunia untuk sujud kepada Allah, mentauhidkankan-Nya dan beribadah kepada-Nya dalam keadaan sehat tanpa suatu halangan apa pun, mereka malah enggan dan sombong untuk melakukannya. Maka engkau tidak perlu bertanya tentang keadaan mereka dan buruknya tempat kembali mereka, karena Allah telah murka kepada mereka dan mereka telah tetap mendapatkan ketetapan azab dan terputuslah segala hubungan serta tidak bermanfaat pernyesalan mereka, dan tidak pula mereka mendapatkan udzur pada hari Kiamat. Dalam ayat ini terdapat sesuatu yang membuat hati takut mengerjakan maksiat dan berusaha mengejar yang telah luput selagi masih ada waktu. (Lihat Taisiir Al-Kariimir-rahmaan Fii Tafsiir Kalaamil Mannaan, Hal. 881, Cet. Maktabah An-Nubalaa’. Karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy).
CATATAN:
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
فَيَكْشِف عَنْ سَاقِهِ ، فَيَسْجُد لَهُ كُلّ مُؤْمِن وَيَبْقَى مَنْ كَانَ يَسْجُد رِيَاءً وَسُمْعَةً فَيَذْهَب كَيْمَا يَسْجُد فَيَصِير ظَهْرُهُ طَبَقًا وَاحِدًا
Artinya: “Maka Dia (Allah) menyingkapkan betis-Nya, lalu setiap mukmin bersujud kepada-Nya dan tinggallah orang yang sujud karena riya’ dan sum’ah; ia pun pergi untuk sujud, maka punggungnya menjadi rata lagi.” (Muttafaqun`Alaih).
Mereka tidak sanggup lagi untuk bersujud, karena persendian tulang-tulang mereka telah lemah dan adzab sudah meliputi mereka, disebabkan ketika di dunia mereka mengabaikan ajakan shalat, mengabaikan kumandang hayya `alash-shalah.
Semoga Allah memudahkan kita untuk bisa mengerjakan sholat dengan khusyu`, sujud dengan tenang. Aamiin.
|Malam Senin, 11 Sya`ban 1438 H/08 Mei 2017 M. Kotaraya, Sulawesi Tengah.
(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 1139).